Seperti disebutkan sebelumnya bahwa keluarga yang sukses adalah keluarga yang disiplin. Dan keluarga disiplin adalah keluarga yang memiliki rencana jangka panjang yang jelas dan rela mengorbankan kenyamanan jangka pendek demi mencapai tujuan jangka panjang yang lebih baik. Merencanakan sebuah pencapaian tidaklah terasa sulit.
Apa sulitnya berencana. Yang akan terasa sulit adalah melaksanakan rencana tersebut hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun. Bayangan kesulitan akan terasa terutama apabila anak sudah mulai memiliki teman, hidup tidak hanya dengan ayah dan bunda. Bagaimana tetap menjaga anak agar tetap komitmen dan taat pada rencana yang telah digariskan orang tua?
Dengan kata lain, bagaimana supaya anak tetap taat dan tidak memberontak pada rencana yang ingin dituju? Terasa sulit, namun bukan hal yang mustahil. Masalah terpenting sebenarnya bukan pada anak, akan tetapi pada sanggup atau tidaknya orang tua untuk berdiri di garis terdepan dan memberi contoh terbaik buat anak-anaknya.
Dalam buku “10 Bersaudara Bintang Al-Qur’an” ada sebuah kisah menarik tentang keberhasilan sebuah keluarga yang sukses mendidik kesepuluh anaknya tidak hanya berperilaku baik dan salih, tapi juga taat pada orang tua, berprestasi di kelasnya dan bahkan semuanya hafal Al-Qur’an.
Buku ini mengisahkan bagaimana orang tua berhasil mendidik kesepuluh anak menjadi sosok-sosok yang menginspirasi. Apa rahasianya? Ada sejumlah faktor yang berperan atas keberhasilan orang tua mereka mendidik anak antara lain a) Tidak ada televisi di dalam rumah, b) Hanya mendengarkan musik yang baik, c) Menghindari perkataan yang kotor, d) Pembiasaan dan manajemen waktu, e) Mengkomunikasikan tujuan dan memberikan hadiah atas presasi yang dicapai.
Dari sejumlah faktor di atas, yang terpenting dan terberat adalah ini: membuang pesawat TV dan ponsel pintar dari rumah. Kalau yang dua ini berhasil dilakukan, maka hal yang lain seperti mengelola waktu akan menjadi mudah. Termasuk sejenis dengan TV bahkan lebih berat adalah games, baik games di komputer, via internet atau langsung seperti Play Station atau Xbox.
Keluarga yang suka nonton TV, HP atau main games bukan berarti akan menjadi keluarga yang gagal. Namun yang pasti prestasi mereka tidak akan maksimal. Kalau memang meninggalkan kebiasaan nonton televisi atau HP terasa berat, maka setidaknya jadwalnya dikurangi. Misalnya, hanya nonton 2 jam setiap hari. Pertanyaannya, mampukah orang tua melakukan itu demi masa depan anak-anak mereka? Orang tua yang disiplin akan menyatakan sanggup. ©️KyaiPamungkas.
KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: dukunku.com
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)