Kisah Mistis: DIJADIKAN TUMBAL PESUGIHAN

Namaku Enny. Saat ini usiaku sudah hampir kepala tiga. Aku mempunyai suami yang baik dan anak semata wayang yang tengah lucu-lucunya. Entah apa salahku sehingga ada orang yang tega hendak menjadikan suamiku tumbal pesugihannya. Meski kemudian suamiku bisa lolos dari maut, namun sampai saat ini aku masih waswas karena orang yang berniat menumbalkan suamiku masih berkeliaran dan terus mencari mangsa. Apalagi sepertinya dia masih dendam pada keluargaku…

 

Kemiskinan mendekatkan kita kepada kekufuran. Demikian sering aku mendengar ceramah dari ustadz. Aku pun paham dan tidak ingin hidup dalam kubangan kemiskinan. Namun terkadang situasi dan kondisinya diluar keinginan kita. Meski sudah bekerja keras, tetapi jika belum milik kita, belum rejeki kita, tetap saja susah. Dalam situasi seperti itu, godaan pun datang sehingga menjebak kita untuk berbuat hal-hal yang sebenarnya diluar keinginan kita, itulah yang aku alami sejak sekitar lima tahun lalu, tepatnya sejak tahun 2010.

 

Saat itu kondisi ekonomi keluargaku sedang down, mengalami kemunduran. Entah mengapa, warung yang aku kelola, nyaris bangkrut. Warungku yang biasanya ramai pembeli, tiba-tiba sepi. Dalam satu hari paling hanya ada satu atau dua pembeli. Itu pun sekedar membeli sebotol air mineral atau sebungkus rokok yang untungnya tidak seberapa. Tidak ada lagi yang beli mie rebus atau makanan kecil. Padahal warungku berada di tempat yang strategis. Apalagi saat itu juga sedang musim liburan sehingga lokasi wisata di mana aku buka warung, cukup ramai. Tetapi anehnya warungku tetap sepi. Para wisatawan lebih memilih berbelanja di warung lainnya.

 

Pada saat bersamaan, tanaman sayur mayur suamiku juga terkena hama. Meski tidak luas, selama ini dari usaha suamiku dibidang pertanian itu bisa menjadi sandaran hidup kami saat tempat wisata sepi. Bahkan sebelumnya dari hasil warung dan pertanian kami bisa menabung. Sebagai keluarga kecil yang baru merangkak, orang luar pasti akan iri melihat kehidupan kami yang harmonis dan nyaris tidak pernah kekurangan. Aku dan suamiku bekerja keras, siang-malam, karena kami tidak ingin hidup susah. Aku punya cita-cita menyekolahkan anak-anakku setinggi mungkin agar mereka menjadi manusia yang pintar, berguna bagi keluarga dan lingkungannya.

 

Namun semua menjadi berantakan ketika perkawinan kami memasuki tahun kedua. Sepertinya semua usaha yang kami lakukan tidak ada yang benar. Serba salah dan tidak menghasilkan apa-apa. Tabungan kami pun habis untuk makan. Bahkan untuk biaya persalinan anakku yang pertama di rumah sakit aku harus utang ke rentenir. Kami benar-benar terpuruk.

 

Setelah keluar dari rumah sakit aku semakin giat bekerja. Jam buka warungku ditambah. Aku buka lebih cepat dan tutup paling terakhir. Tetapi tetap saja tidak ada pembeli yang mau datang. Demikian juga lahan pertanian suamiku. Ditanami sayuran apa saja tidak menghasilkan. Ekonomiku semakin carut-marut karena sekarang kami juga terbebani harus membayar bunga pinjaman yang jumlahnya cukup mencekik. Aku benar-benar nyaris putus asa.

 

“Aa, apa aku kerja di luar negeri saja?” Tanyaku suatu malam pada suamiku.

 

“Bagaimana dengan anak kita? Dia masil membutuhkan ASI,” sahut suamiku.

 

“Lagi pula, proses untuk bekerja di luar negeri tidak mudah. Kata bibiku yang pernah ke luar negeri, setelah lulus tes dan diberi kursus oleh perusahaan yang akan memberangkatkannya ke luar negeri, ternyata masih harus menunggu lagi. Bahkan katanya ada calon TKW yang sampai 9 bulan tinggal di penampungan, belum diberangkatkan ke luar negeri.”

 

“Tapi kita harus mencari jalan keluar. Besok harus bayar bunga pinjaman ke rentenir. Padahal aku belum punya bayangar dari mana besok kita bisa dapat uang,” keluhku.

 

Suamiku tidak menjawab. Dia berbalik, memunggungiku, lalu tidak lama kemudian terdengar dengkurnya. Aku tahu dia pun sangat terpukul dengan kondisi saat ini. Namun apa yang bisa dia lakukan untuk mendapatkan penghasilan selain dari lahan pertanian itu? Sejak muda suamiku tidak pernah kerja di tempat lain sehingga tidak punya ketrampilan apa-apa. Dia sangat percaya, lahan pertanian pemberian orang tuanya itu cukup untuk menghidupi keluarganya. Dulu pun aku berpikir begitu sebelum memutuskan untuk menerima pinangannya. Kalau pun aku buka warung, awainya sekedar ingin membantu suami mencari tambahan pemasukan saja.

 

Kebetulan tempat tinggal kami yang berada di daerah wisata. Dibanding warung-warung sejenis, warungku termasuk yang paling komplit. Selain rokok, minuman dan makanan ringan, aku juga menyediakan mie, telor setengah matang dan roti bakar.

 

Tetapi sekarang dua ‘periuk’ kami terguling secara bersamaan. Warungku sepi, sementara lahan pertanian suamiku diserang hama, tanpa tahu penyebabnya. Di tengah kondisi seperti itu, muncullah malaikat penyelamat. Begitu awalnya aku menjuluki Kandar, juragan kopi yang datang ke rumah. Pemilik pabrik kopi luwak itu, menawarkan pekerjaan pada suamiku.

 

“Tapi saya tidak punya ketrampilan apa-apa, Gan,” ujar suamiku pada juragan itu.

 

“Oh, tidak apa-apa. Pekerjaannya mudah saja, tidak membutuhkan ketrampilan,” jawab Kandar. “Syaratnya cuma tekun dan bertanggung jawab.”

 

“Serius ini, Gan?” Tanya suamiku ragu-ragu. Kandar mengangguk.

 

“Wah, kalau begitu saya mau kerja ikut Juragan,” sambar suamiku antusias. Aku pun ikut tersenyum bahagia. Terbayang penderitaan kami akan segera berakhir. Dan sejak itulah status suamiku menjadi karyawan Juragan Kandar. Kerjanya menjaga kebun pakan ternak. Tempatnya lumayan jauh sehingga jarang pulang. Kadang seminggu sekali, kadang juga berbulan-bulan baru pulang. Sebenarnya bapakku punya firasat buruk ketika Kandar datang dan menawari pekerjaan untuk suamiku. Tetapi bapakku tidak berani mengutarakannya, karena kuatir suamiku tersinggung.

 

“Bapak punya firasat tidak baik. Suruh suamimu hati-hati,” pesan bapak ketika aku menyampaikan soal tawaran Kandar.

 

Namun karena aku juga bingung-suamiki mau kerja apa jika tidak ikut Juragan Kandar pesan bapak lupa tidak aku sampaikan. Apalagi aku beranggapan kedatangan Kandar ke rumah dan menawarkan pekerjaan untuk suamiku adalah jawaban atas doa-doaku selama ini sehingga saat itu aku tidak punya pikiran buruk sedikitpun terhadap bos kopi tersebut.

 

Lama-lama kejanggalan itu mulai terkuak. Suamiku begitu nurut sama Kandar. Perintah apapun pasti dilaksanakan tanpa bertanya lagi. Bahkan ketika disuruh tidak pulang, suamiku patuh sehingga pernah beberapa bulan tidak pulang. Parahnya lagi, bayarannya pun tidak jelas. Sepertinya suamiku tidak peduli lagi dengan keluarga. Bahkan ketika aku bilang di rumah sudah tidak ada apa-apa, tidak ada susu untuk anak kami, suamiku sama sekali tidak bereaksi. Pulang tidak, kirim uang pun tidak. Dia memilih tetap bertahan di hutan, jaga kebun Kandar, meski tidak dibayar!

 

Untungnya bapakku cukup pengertian sehingga aku masih bisa beli makanan dan terutama susu untuk anakku. Namun tentu saja aku tidak tahan dengan kondisi ini. Aku benar-benar penasaran ingin tahu mengapa suamiku bisa berubah dratis seperti itu. Aku curiga suamiku terkena pengaruh ilmu hitam sehingga tega menelantarkan keluarga demi orang lain. Desas-desus kalau Kandar kerap melakukan ritual pesugihan, mulai mengganggu pikiranku. Apalagi, nyaris tidak pernah ada pegawai yang betah bekerja di pabriknya. Paling lama kerja 3 bulan. Kalau tidak meninggal dunia, yang mengundurkan diri dengan alasan yang dibuat-buat.

 

Aku pun mencari tahu melalui bapakku. Sebab bapakku paham soal hal-hal supranatural.

 

“Pak, sebenarnya ada apa dengan suamiku?” Tanyaku.

 

“Maksudmu?”

 

“Dia berubah dratis seperti itu. Seperti terkena pengaruh guna-guna…”

 

Bapak melengos. Namun setelah beberapa saat dia menjawab. “Segera suruh suamimu pulang!”

 

Mendapat jawaban bapak seperti itu, aku buru-buru menelpon suamiku. Mulanya dia ngotot tidak mau pulang.

 

“Pekerjaannya masih banyak,” kata suamiku beralasan.

 

“Aa lebih mementingkan keluarga atau pekerjaan yang tidak ada hasilnya itu?” Sentakku.

 

Suamiku tidak menjawab. Hal itu membuatku bertambah emosi. “Kalau Aa tidak mau pulang, aku minta cerai!”

 

Rupanya suamiku kaget dengan ucapanku. Dia langsung mematikan handphone dan malamnya sudah’sampai di rumah tanpa membawa uang sepeser pun.

 

“Jadi apa hasil kerja selama berbulan-bulan di hutan?” Tanyaku.

 

“Pekerjaannya belum selesai sehingga belum dikasih gaji.”

 

“Pekerjaan nunggu kebun kapan selesainya? Selama kebun itu belum dibabat, ya pekerjaan Aa tidak ada habisnya!” ocehku bertambah marah.

 

“Tapi…”

 

“Tapi apa?” potongku setengah berteriak. “Aa mau nunggu kami semua mati kelaparan?”

 

Setelah menumpahkan kekesalan, aku kemudian tidur. Namun alangkah terkejutnya ketika esoknya suamiku pamit mau ke rumah Kandar. Padahal aku sudah punya rencana mau membawa suamiku ke tempat bapak.

 

“Mau apalagi?”

 

“Mau minta bayaran kerja,” katanya.

 

“Tapi jangan lama-lama. Jangan menyentuh apapun di sana. Kalau dikasih makan, jangan mau,” pesanku.

 

“Kenapa?” tanyanya. “Pokoknya jangan dimakan. Nanti Aa makin dalam terkena pengaruh guna-guna,” cetusku mulai sewot.

 

Suamiku mengangguk. Namun dia lupa pesanku. Atau ingat, tapi tidak mau menggubris pesanku karena dia tidak percaya pada hal-hal semacam itu. Di rumah Kandar dia makan banyak sekali. Bahkan kata beberapa orang yang sempat melihat, suamiku seperti orang kerasukan setan karena semua makanan habis dilahapnya dan firasatku terbukti benar. Pulang dari ruman Kandar, suamiku kejang-kejang. Wajahnya membiru. Tidak berapa lama dia muntah darah. Badannya dingin sekali. Aku buru-buru telpon bapak. Tidak berapa lama bapakku datang dan langsung mengobati suamiku.

 

“Suamimu terkena teluh,” ujar bapakku setelah memeriksa kondisinya. Buru-buru bapakku sholat hajat lalu berusaha mengusir pengaruh gaib yang bersemayam dalam tubuh suamiku. Beberapa kali aku lihat wajah bapak mengeras. Mulutnya berguman namun aku tidak tahu apa yang dikatakan. Aku hanya mengawasinya dengan panik sambil menggendong anakku.

 

Menjelang tengah malam, bapak berhasil mengalahkan kekuatan gaib yang merasuk dalam tubuh suamiku.

 

“Cepat taburkan ini di sekeliling rumah dan genting,” kata bapak sambil memberikan bungkusan berisi garam dan bubuk besi.

 

Aku segera melaksanakan perintah bapak. Selama aku menaburkan garam dan bubuk besi, bapak terus merapal doa penangkal sambil memantau perkembangan suamiku.

 

“Mudah-mudahan mereka tidak bisa masuk lagi,” ujar bapak setelah aku selesai melaksanakan perintahnya.

 

“Siapa mereka itu, Pak?”

 

“Makhluk halus suruhan Juragan Kandar. Suamimu akan dijadikan tumbal pesugihannya,” sahut bapak.

 

Selama suamiku dalam perawatan bapak, aku sering melihat ada makhtuk aneh tibatiba muncul di halaman rumahku. Tetapi makhluk itu hanya berputar-putar, tidak bisa masuk karena sudah dipagari secara gaib oleh bapak dengan perantara garam dan bubuk besi. ‘

 

Setelah tiga hari dirawat oleh bapak, dengan cara bermunajat pada Allah SWT disertai doa-doa yang tak henti dilafadzkan, akhirnya suamiku sembuh total seperti sedia kala. Untung bapak bisa melawan makhluk jahat kiriman Kandar sehingga suamiku selamat. Padahal biasanya korban yang akan dijadikan tumbal pesugihan oleh Kandar jarang ada yang bisa selamat. Setelah sembuh suamiku pun menolak untuk kembali bekerja di kebun milik Kandar

 

“Aku mau cari kerja di tempat lain,” kata suamiku. ”

 

Aku senang mendengar keputusan suamiku. Aku mendukung keputusannya. Apalagi perlahan warungku juga mulai ramai lagi. Rupanya, selama ini warungku diselimuti tirai gaib sehingga para pembeli tidak melihat warungku. Hal itu aku ketahui dari bapak. Setelah penutup gaib yang dipasang Kandar dibuka, warungku pun terlihat oleh wisatawan yang datang sehingga mereka mampir untuk berbelanja.

 

Namun sepertinya kami belum bisa -benar-benar terbebas dari ancaman Kandar Rupanya dia menaruh dendam terhadap bapakku. Hanya saja Kandar tidak berani terang-terangan terhadap bapakku. Dia selalu menghindar ketika akan ditemui.

 

Kandar melampiaskan dendamnya dengan cara meneror kami melalui makhluk makhluk gaib piaraannya. Hampir setiap malam aku melihat ada makhluk aneh muncul di depan rumahku. Kali ini lebih menyeramkan dibanding dengan yang datang saat suamiku masih sakit. Jika dulu hanya berwujud seperti monyet, sekarang banyak yang berwujud banaspati dengan wajah menyeramkan dan mata merah menyala.

 

Alhamdulillah sejauh ini bapak masih bisa melawan serangan gaib yang dilancarkan Kandar. Namun sampai kapan? Aku mulai kebingungan dan mencoba mencari penangkal yang kuat. Bahkan sempat terpikir olehku untuk membalas perbuatan Kandar.

 

“Aku mau mencari orang pintar untuk menghancurkan hidupnya seperti yang dia lakukan kepada kita,” kataku.

 

“Jangan,” cegah bapak.

 

“Biarkan saja.”

 

Karena dilarang bapak, aku pun mengurungkan niat untuk membalas perbuatan Kandar. Aku hanya membentengi diri dengan lebih mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa. Tiada henti-hentinya aku memohon perlindunganNya. Tetapi berdoa saja tidaklah cukup. Aku tahu Tuhan pun tidak suka pada hambaNya yang hanya bisa berdoa tanpa berusaha. Aku harus ikhtiar, harus melakukan sesuatu agar bisa benar-benar aman dari gangguan Kandar.

 

Namun apa yang harus aku lakukan? Aku tidak tahu mesti bagaimana. Aku tahu bapak bisa membentengi keluargaku dari serangan gaib yang dilancarkan Kandar. Tapi sifatnya hanya bertahan. Padahal, sekuat apapun kita bertahan, suatu waktu pasti akan lengah. Lagi pula Kandar pun pasti akan mencari ilmu yang lebih tinggi lagi untuk melawan pagar yang ditanam bapak di sekitar rumahku. Aku tahu juragan kopi itu, dia tipe orang yang tidak mudah menyerah. Dia sangat gigih berusaha untuk mencapai keinginannya. Semua juga tahu bagaimana dulu kehidupan Kandar. Boleh dibilang keluarganya termasuk yang paling melarat di kampung kami. Tapi berkat kegigihannya, kini dia bisa menjadi orang terkaya di kampung kami meski kekayaannya diperoleh dengan cara yang tidak wajar.

 

Kegelisahanku semakin memuncak ketika dalam waktu 3 bulan terakhir 4 orang dekat Kandar meninggal dengan cara yang tidak wajar. Bahkan adik sepupunya meninggal ketika sedang di pabrik kopi, penyebabnya sangat sepele.

 

“Dia tertidur saat bekerja dan kepalanya langsung masuk ke penggilingan kopi,” cerita salah satu karyawan dengan suara cemas. “Seperti ada yang mendorong kepalanya,” lanjut dia.

 

Meski desas-desus mereka yang meninggal dijadikan tumbal pesugihan oleh Kandar, namun tidak ada yang berani bicara secara terang-terangan. Selain tidak memiliki bukti yang kuat, mereka kebanyakan takut mendapat balasan dari Kandar. Sehingga setiap kali ada kejadian aneh di rumah atau pabrik maupun kebun Kandar, paling hanya ramai sesaat setelah itu lupa dengan sendirinya. Orang-orang akan melupakan kejadian itu sambil berharap dirinya terhindar dari musibah serupa.

 

“Tidak ada gunanya melawan Juragan Kandar. Lebih baik kita tidak membuat masalah dengan dia. Kalau bisa juga tidak usah bekerja di tempatnya,” kata mereka, persis seperti nasehat bapakku.

 

Begitulah. Sampai saat ini warga di kampungku dicekam ketakutan tanpa berani melawan. Warga memilih untuk menghindar, atau kalau pun punya ilmu seperti bapakku, mereka akan memagari rumahnya dari kemungkinan serangan gaib untuk dijadikan tumbal. Tetapi anehnya, Kandar seperti tidak merasa jika warga kampung memusuhinya. Bahkan ketika dia nyalon sebagai anggota DPRD pada Pemilu 2014 kemarin, ternyata Kandar mendapat suara cukup besar dari kampung kami sehingga dia terpilih menjadi anggota dewan!

 

Pembaca yang budiman, aku tidak punya kepentingan apapun dengan Kandar. Usahaku hanya usaha kecil yang tidak mungkin bisa menyaingi usahanya. Aku juga bukan pengurus partai sehingga tidak mungkin akan menjadi lawan politiknya. Tetapi mengapa dia selalu memusuhi keluargaku? Jika sekarang aku mencurahkar hal ini melalui website ini, tidak lain hanya karena ingin mendapat solusi untuk mengatasi masalahku ini. Mudah-mudahan Anda terketuk hatinya dan sudi membantuku tanpa pamrih. Hanya Allah SWT yang kelak akan membalas budi baik Anda. Amiiin…

JAWABAN KAMI

Mencari Kepussan duniawi tu tidak akan ada batasnya. Itulah yang dialami Kandar saat ini, Sebanyak apapun harta yang telah ia miliki, Kandar akan terus mencarinya seolah ia tak memiliki apapun. Demikian juga dengan dendant dan sakit hatinya, orang seperti Kandar tak akan melupakan setiap peristiwa yang ia lalui. Apalagi ketika Ia punya , niat untuk meriumbaikan suamimg, dian niat itu tak terkabul. Kandar pasti akan mengingat peristiwa Itu seumur hidupnya, Dan Kandar pasti akan terus mengejar keluargamu dengan kekuatan mistiknya.

 

Jika Mbak mempertanyakan apa kepentingan Mbak memusuhi atau menyaingi Kandar, memang tak mungkin untuk dilakukan. Tapi sebaliknya, Kandar memiliki kepentingan dengan Mbak dan keluarga untuk ditumbalkan. Ketika suami mbak bisa lolos dari target tumbainya, saat itu Kandar menyadari ada orang lain yang mengetahui perbuatannya. Sebab itulah ia akan terus memburu mbak dan keluarga untuk menutupi kelakuannya agar tak diketahui orang lain.

 

Membaca kisah mbak dari awal, saya yakin apa yang mbak lakukan sebagai pagar atau tameng dari kejahatan Kendar sudah cukup bagus. Hanya Tuhan yang bisa menangkal semua perbuatan

 

jahat kandar. Hanya kekuatan Tuhan yang bisa menyingkirkan atau memusnahkan makhluk-makhluk halus kiriman Kandar. Jimu apapun yang dimilikiorang untuk menangkal makhluk halus itu pask akan berasal dari kekuatan Tuhan. Maka rasanya mbak tak’perlu jauhauh mencarinya. Ke mana-mana, Dekatkan.saja diri pada Tuhan danfangan pernah meninggalkan kewajiban. Yakiniah bahwa kekuatan Tahan bisa menangkal dan mengusir makhluk halus kiriman Kandar yang paling kejam sekalipun.

 

Sebagai bahan pertimbangan, pengasuh memiliki pengalaman untuk menangkal kekuatan gaib dan membersihkan diri dari pengaruhnya, Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan ruwatan pembersih diri, Ruwatan itu berbagai macam jenisnya, dalam khasanah orang Sunda bisa juga disebut Ngabungbang. Prosesinya adalah sebuah ritual mandi dengan air yang telah didoakan, dengan berbagai jenis ubo rampe dan bunga lengkap. Tentu saja hal ini harus dilakukan oleh orang yang memiliki ilmu spiritual dan mumpuni melakukannya. Sebab untuk melakukan prosesi ruwatan dibutuhkan ilmu spiritual yang sesuai dengan peruntukannya, yaitu membersihkan iahir batin seseorang dari pengaruh kekuatan gaib yang buruk. Kemudian setelah prosesi mandi ruwat.

 

Itu selesai dilakukan, orang yang terkena pengaruh gaib bisanya kerap mengalami kesulitan dalam langkah hidupnya. Seperti yang mbak alami, usaha bangkrut, badan sering mengalami sakit, ramah tangga berantakan dan sebagainya. Itulah adalah salah satu efek ataw pengaruh dari kekuatan gaib atau teluh atau apapun namanya yang bertujuan menghancurkan kehidupan seseorang. Untuk mengatasi hal ini biasanya orang akan melakukan pembangkitan diri dari keterpurukan. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan piranti mistik, bisa dalam bentuk rajah, wafak, benda-benda bertuah seperti batu, cincin, gelang, tasbih dan sebagainya.

 

Nah berdasarkan pengalaman penulis, salah satu yang paling efektif untuk membangkitkan keterpurukan ekonomi itu adalah dengan menggunakan piranti batu bertuah, gelang kaukah dan tasbih kaukah. Piranti-piranti itu sejauh pengalaman penulis cukup membantu banyak orang yang sedang mengalami keterpurukan ekonomi, usaha, bisnis atau pekerjaan yang mandek. Tentu saja benda-benda bertuah itu terlebih dahulu telah melalu serangkaian ritual untuk menghasilkan kekuatan gaib yang sesuai dengan keinginan pemakainya Demikian sema a pengalaman Anda bisa menjadi cermin pembaca lainnya. Aamiin. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: dukunku.com
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)