Kisah Mistis: TERJERAT SIHIR UANG GAIB

Keinginan Rudi mendapatkan uang secara singkat, cepat dan tidak membutuhkan banyak energi selalu menghantu pikirannya. Keinginan itu dipicu beban ekonomi yang membelit dirinya, khususnya hutang yang menumpuk…

 

Pada awalnya, Rudi tidak mengalami kendala berarti dalam menjalankan bisnis garmen di rumahnya. Selama hampir lima tahun memulai bisnis, setahap demi setahap, order semakin meningkat pesat. Para pelanggan berdatangan dari beberapa daerah di negeri ini.

 

Meningkatnya omzet penjualan ini membuat Rudi semakin keras bekerja bersama anak buahnya. Semua itu dilakukannya dengan penuh ketekunan, kejujuran dan kesetiaan kepada para pelanggannya. Suatu ketika, terbersit dalam pikiran Rudi untuk menambah produksi bisnisnya. Untuk melakukan hal itu, dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Lalt Rudi mengajukan pinjaman modal di sebuat bank. Besarnya sekira 500 juta rupiah.

 

Pihak bank menerima proposal yang disodorkan Rudi. Hanya dalam hitungan kurang dari dua bulan, uang ratusan juta rupiah itu pun digelontorkan untuk memenuhi keinginan Rudi meluaskan jaringan bisnis garmennya.

 

MENGUBAH NIAT

 

Sehari setelah Rudi menerima tambahan modal 500 juta rupiah, seorang teman lamanya datang sambil menawarkan kerjasama bisnis rumah makan.

 

“Kamu hanya perlu menambahkan modal 200 juta saja. Setahun setelah bisnis itu berjalan, rumah makan itu sepenuhnya menjadi milikmu,” kata Arsil menjelaskan bentuk kerjasama itu.

 

Lebih jauh Arsil mengatakan, rumah makan baru yang rencananya akan dibuka itu bertujuan untuk mengukuhkan nama rumah makannya yang semakin dikenal masyarakat. Arsil berkeyakinan bahwa meskipun kelak rumah makan itu menjadi milik Rudi, tetapi nama rumah makannya akan tetap dikenal masyarakat.

 

Tawaran yang menggiurkan itu membuat Rudi mengubah niat awal menambah modal untuk memerluas jaringan bisnis garmennya. Uang 500 juta rupiah yang seharusnya digunakan seluruhnya untuk bisnis garmen, ternyata hanya dimanfaatkan 300 juta rupiah. Sedangkan sisanya ditanamkan ke bisnis rumah makan bersama temannya itu. Rudi berharap dua macam bisnis akan dijalankannya sekaligus. Tentu saja Rudi berharap pundi-pundi uangnya bertambah.

 

BISNIS RUNTUH

 

Tetapi harapan Rudi sirna. Bisnis garmen yang dijalaninya tidak berjalan lancar. Bahkan bisnis keduanya di bidang rumah makan gagal total. Rudi tampaknya lupa bahwa mengubah niat awal itu dapat berakibat fatal. Niat awal meluaskan bisnis garmen itu didasari ketulusan hatinya. Itulah yang menyebabkan urusannya meminjam uang di bank berjalan mulus. Semestinya, Rudi tetap berpegang teguh dengan niat awalnya ini.

 

Tetapi niat awal itu berubah seiring datangnya tawaran bisnis rumah makan. Niatnya tentu saja keserakahan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Inilah awal kehancuran bisnis yang dijalankan Rudi hingga membuat dirinya terlilit hutang ratusan juta rupiah.

 

“Jangan mengubah niat awal,” ujar Ustadz Hamid kepada Rudi. “Niat awal itu biasanya dilandasi ketulusan hati. Tetapi jika niat itu diubah atau ditambah dengan niat yang baru, biasanya hal itu dilandasi sikap keserakahan.”

 

Lebih jauh Ustadz Hamid mengatakan bahwa saat dirinya meminjam uang di bank sebesar 500 juta rupiah, semua itu diperoleh. dengan mudah atas izin Allah SWT. Hal itu karena ketulusan niat awal yang biasanya juga atas sepengetahuan keluarga dan anak buahnya. Namun, saat muncul niat baru dengan membuka rumah makan, maka belum tentu pihak keluarga dan anak buah ikut menvetujui niat itu,

 

“Mungkin mereka kecewa karena alokasi dana untuk perluasan bisnis garmen berkurang,” ujar Ustadz Hamid.

 

TERTARIK UANG GAIB

 

Hingga suatu hari, Rudi tertarik dengan perbincangan temannya yang berbicara seputar orang yang memiliki amalan menarik uang gaib. Kebetulan, temannya itu menyukai hal-hal yang berbau mistis. Itulah yang menyebabkan dirinya kerap terlibat Obrolan membahas penarikan uang gaib.

 

“Uang gaib ini diambil dari Gunung Kemukus. Penguasa gaib di sana siap memberikan dana hingga ratusan milyar rupiah,” kata Endi dengan nada serius.

 

“Bukankah Gunung Kemukus itu erat kaitannya dengan ritual zinah hingga tujuh kali dengan pasangan berbeda?” tanya Rudi keheranan.

 

“Ini berbeda, Rud. Kita hanya perlu membayar sejumlah uang sebagai mahar. Lalu kita diberi amalan khusus untuk menarik uang gaib itu. Selain itu, kita juga harus menyiapkan lemari khusus untuk tempat uang itu. Apabila kita mampu mengamalkan amalan itu dengan benar, maka khodam dari amalan itu akan mendatangi kita sambil membawa uang yang akan ditaruh di dalam lemari itu,” jawab Endi menjelaskan.

 

MENCOBA PERUNTUNGAN

 

Rudi sedikit terkejut saat menatap lelaki paruh baya yang dipercaya memiliki amalan khusus menarik uang gaib. Tetapi lebih terkejut lagi ketika lelaki paruh baya itu meminta mahar hingga jutaan rupiah agar dirinya dapat memiliki amalan itu.

 

“Mengapa mahal sekali maharnya, Pak,” tanya Rudi sambil mengernyitkan keningnya.

 

“Uang gaib yang akan kamu dapatkan itu seratus kali lipat besarnya dari biaya mahar,” jawab lelaki paruh baya itu dengan nada santai.

 

Pikiran Rudi mulai goyah. Lalu dia bertanya lagi, “apakah ada jaminan biaya mahar itu akan kembali jika ternyata tidak berhasil?”

 

Kali ini, lelaki paruh baya itu menjelaskan dengan nada serius. Dia mengatakan bahwa ada dua tahapan dalam menarik uang gaib ini. Tahap pertama, Rudi hanya perlu membayar separuh dari biaya mahar. Lalu Rudi diharuskan membaca amalan khusus itu selama tujuh malam berturutturut. Apabila dalam tujuh malam itu, Rudi membacanya dengan penuh kekhusyukan, maka Rudi akan mengalami peristiwa supranatural, yaitu melihat uang gaib itu dalam kondisi antara sadar dan tidak sadar.

 

Selanjutnya Rudi diharuskan datang lagi untuk diberikan amalan berikutnya dengan membayar sisa mahar yang belum dibayarkan. Apabila sudah dilunasi, maka Rudi masuk dalam ritual tahap kedua, yaitu mewujudkan uang itu ke alam nyata. Uang itu akan berada di dalam lemari kosong yang sudah disiapkannya.

 

“Jika dalam tahap pertama, kamu tidak mengalami peristiwa mistik, maka saya akan mengembalikan uangmu. Tetapi jika kamu mengalami peristiwa mistik seperti yang saya ceritakan tadi, terserah | mau melanjutkan ke tahap kedua dengan melunasi sisa maharmu atau dibatalkan,” kata lelaki paruh baya itu.

 

Rudi mendengarkan penuturan lelaki itu dengan penuh perhatian. Sesaat kemudian, dia pun menyerahkan uang sekira 4 juta rupiah untuk mengikuti tahap pertama penarikan uang gaib. Lelaki paruh baya itu memberikan catatan seputar amalan pertama yang harus dibaca berikut tata cara ritual lainnya. Rudi menyanggupinya.

 

PETI UANG GAIB

 

Pada malam yang telah ditentukan, Rudi memulai ritualnya dengan membaca amalan khusus penarikan uang gaib. Tentu saja Rudi membacanya dengan penuh kekhusyukan. Dia berharap, upayanya ini berhasil. Kurang dari seminggu membaca amalan itu, Rudi mengalami peristiwa yang tergolong ganjil. Sesuatu yang tidak pernah dialaminya seumur hidup.

 

Malam itu, sekira pukul dua, saat dirinya masih berada dalam posisi duduk sambil membaca amalan khusus, tiba-tiba saja dia melihat sesosok makhluk berjubah yang mendekatinya sambil membawa sebuah peti kecil terbuat dari kayu. Pria berjubah itu meletakkan peti kayu berukuran panjang satu meter, lebar setengah meter dan tebal sekira 30 sentimeter. Lalu pria berjubah itu membuka peti dan memerlihatkan isinya kepada Rudi.

 

Seketika Rudi tersentak melihat tumpukan uang berjajar rapi di dalam peti kayu mirip koper itu. Matanya terbelalak menyaksikan lembaran uang seratus ribu dalam jumlah sangat banyak. Namun hanya sekejap saja pemandangan ganjil itu. Ketika Rudi mencoba menyentuh peti kayu itu, tiba-tiba saja dia tersadar dan peti serta pria berjubah itu lenyap dari pandangan matanya.

 

Keesokan harinya, Rudi mendatangi sahabatnya Endi. Dia menceritakan semua peristiwa mistik yang dialaminya itu. Keduanya kembali mendatangi lelaki paruh baya yang dipercaya memiliki amala khusus menarik uang gaib. Pada pertemua itu, Rudi memberikan lagi uang sebesar 3 juta rupiah untuk mengikuti ritual tahap kedua. Seperti pada pertemuan yang pertama, lelaki paruh baya itu memberi Catatan seputar amalan khusus kedua penarik uang gaib berikut tata caranya.

 

SIHIR UANG GAIB

 

Rudi memulai ritual tahap kedua ini dengan penuh keyakinan. Dia berharap lemari kosong di kamarnya akan segera tc uang dalam jumlah yang dapat melunasi hutangnya sekaligus memulai lagi bisnis garmen yang pernah dijalaninya itu.

 

Tetapi Rudi tidak mengalami peristiwa ganjil hingga hari ketujuh. Tidak ada pengalaman mistik seperti yang dialami p ritual tahap pertama. Lalu muncul dalam pikiran Rudi bahwa upaya ritual tahap ke ini akan mengalami kegagalan.

 

Rudi memandang lemari di kamarnya. Dia berharap lemari kosong itu akan segera terisi uang. Tidak ada keinginan Ia kecuali berharap mendapatkan uang yan dapat melunasi hutangnya. Dia tidak ingi’ rumahnya disita bank hanya karena tidak mampu membayar hutang.

 

Menjelang berkumandangnya azan shubuh, Rudi menyelesaikan ritual tahap keduanya. Tubuhnya terasa lelah setelah hampir 4 jam membaca amalan khusus menarik uang gaib. Masih dalam posisi duduk di atas sajadah, dia menyandarka tubuhnya di dinding kamar Meski matai terasa mengantuk, tetapi dia tidak ingin karena sebentar lagi masuk waktu shubuh.

 

Tiba-tiba saja dia melihat sesuatu yang aneh di sudut kamar. Sesosok makhluk menyeramkan berdiri sambil menatapnya. Makhluk itu membawa se anjing di sebelahnya. Keduanya sama menyeramkannya. Rudi gemetaran mel pemandangan itu. Mulutnya ingin berte tetapi terasa kaku. Tidak ada yang dilak kecuali menatap dua sosok makhluk menyeramkan itu.Sesaat kemudian, RL kembali dikejutkan dengan munculnya seorang kakek memegang tongkat. Kakek itu mengusir kedua makhluk menyeramkan dengan tongkatnya.

 

KHODAM JIN IFRIT

 

Pengalaman mistik itu mendorong Rudi menemui Ustadz Hamid untuk dimintai pendapatnya. Dia ingin tahu apa sesungguhnya yang telah dialaminya dan bagaimana kakek misterius itu bisa hadir dalam ritual tahap kedua. Meski kehadirannya itu justru mengusir makhluk menyeramkan bersama seekor anjing. Ketika Rudi menceritakan pengalamannya membaca amalan penarik uang gaib hingga mengalami pengalaman mistik, Ustadz Hamid hanya tersenyum sambil mendengarkan.

 

“Apakah kamu tahu hakekat sesungguhnya dari amalan itu?”“tanya Ustadz Hamid kepada Rudi.

 

“Saya tidak tahu, Ustadz. Tolong dijelaskan,””jawab Rudi.

 

Sambil menghela nafas, Ustadz Hamid menuturkan bahwa amalan khusus penarik uang gaib itu tidak ada. Amalan itu sebenarnya hanya mantera sihir yang memiliki khodam Jin Ifrit. Tentu saja jin itu tidak memiliki kemampuan apapun untuk mendatangkan uang.

 

“Tetapi dalam ritual tahap pertama, saya sempat melihat tumpukan uang dalam peti yang dibawa seorang pria berjubah,”“kata Rudi menyela.

 

“Itu hanya sihir yang memang sengaja dilakukan oleh orang yang memberimu amalan itu,” kata sang ustadz.

 

Selanjutnya Ustadz Hamid berkata bahwa saat Rudi mengalami peristiwa mistik dalam ritual tahap pertama itu, sebenarnya karena pengaruh sihir yang sengaja dikirim agar Rudi percaya adanya uang gaib hingga berlanjut mengikuti ritual tahap kedua dengan membayar lagi.

 

“Ritual tahap pertama itu hanya pancingan untuk mengikuti ritual tahap kedua. Padahal kedua-duanya hanya tipuan semata meski menggunakan media mistik,” kilah Ustadz Hamid.

 

Lebih jauh dia mengungkapkan bahwa susunan kata-kata amalan pertama dan amalan kedua itu tidak jelas maknanya. Hal itu sudah menunjukkan ada sesuatu yang memang dirahasiakan oleh si pemilik amalan itu.

 

“Bagaimana dengan kakek misterius itu?” tanya Rudi.

 

“Saya tidak tahu pasti siapa sosok itu. Tetapi yang pasti kakek itu bermaksud baik. Buktinya, dia mengusir makhluk dan anjing yang menyeramkan itu,” jawab Ustadz Hamid menjelaskan.

 

Kini Rudi menyadari kesalahannya terlibat dalam ritual mistik menarik uang gaib. Baginya, mereka yang mengaku dapat menarik uang gaib hanyalah bara penipu profesional yang menggunakan Imu mistik untuk mengelabui orang-orang yang sedang dilanda masalah ekonomi. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: dukunku.com
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)