Kisah Kyai Pamungkas: CANTIK, SEXY & KAYA, TAPI TAK PUNYA JODOH
Seorang wanita yang terkena ilmu langka ini tidak bisa kawin seumur hidupnya. Kenyataan ini juga menimpa seorang Hawa yang kini menjalani hidupnya sebagai Wanita Dukana…
Kristanti adalah seorang sekretaris sebuah perusahaan konsultan besar di Jakarta. Seperti lazimnya seorang wanita karier, gadis cantik berdarah Sunda ini hingga usianya mencapai kepala empat, masih terlalu asyik dengan statusnya sebagai seorang gadis. Sebenarnya, selain cantik wanita ini juga sangat menarik. Memang jarang seorang lelaki yang berani mendekatinya, apalagi yang tingkat ekonominya lebih rendah. Mereka harus cukup puas hanya dengan menelan ludah melihat kecantikan Kristanti yang tiap hari turun naik sedan mewah itu.
Melihat status ekonomi Kristanti yang relatif tinggi, untuk mengutarakan isi hatinya tentu seorang lelaki akan mempertimbangkannya seratus kali. Kristanti memang serba kecukupan, hingga sepintas lalu ia terlihat terlalu mandiri sampai-sampai seperti tidak membutuhkan seorang lelaki yang berstatus sebagai suami dan menjadi tempatnya bergantung.
“Banyak orang menyangka kalau aku ini termasuk Wanita Dukana, wanita yang nggak mau kawin dan punya anak. Padahal, sebenarnya aku nggak mau terusterusan seperti ini,” cerita Kristanti ketika ditemui penulis, suatu siang di loby sebuah hotel berbintang di Jakarta.
Bahkan, kepada penulis wanita berkulit kuning langsat ini mengaku sangat ingin menjalin hubungan serius dengan seorang pria. Tapi, entah kenapa hingga saat ini ia belum menemukan pria yang klop dengannya.
“Sekarang ini saya memang punya pacar. Tapi, terus terang pacar saya punya isteri,” cetus Kristanti dengan mimik tenang.
Ia sebenarnya sangat ingin putus dengan pria yang notabene suami orang itu. Tapi, untuk lepas darinya rasanya tidak mungkin. Sialnya, untuk melangkah ke jenjang perkawinanpun rasanya juga tidak mungkin. “Padahal, hubungan kami sudah berjalan hampir 4 tahun lamanya. Dan, kami berdua sudah melakukan segalanya seperti laiknya suami isteri,” aku Kristanti.
Hingga bertahun-tahun akhirnya status hubungan mereka masih juga tidak jelas. Buat Kristanti, dibilang wanita simpanan juga bukan, karena secara ekonomi ia bisa berusaha sendiri bahkan berlebihan. Namun dibilang pacar tidak ada kelanjutannya. Akan tetapi hal ini tetap berjalan hingga bertahun-tahun lamanya. Bahkan, pada saat-saat tertentu mereka berbuat seperti layaknya pasangan suami-isteri.
sebagai contoh, jika ada dinas keluar kota mereka berdua akan melakukan perjalanan laiknya sepasang kekasih yang tengah berbulan madu. Satu hal yang aneh adalah pihak Kristanti yang mengaku tidak pernah ingin meminta tuntutan kepada pria itu. Misalkan saja ingin menikah secara resmi dan kemudian punya anak sebagaimana wanita pada umumnva.
Ketika hal ini penulis tanyakan pada yang bersangkutan, dengan enteng Kristanti menjawab bahwa untuk mendapatkan anak tidak selalu harus dengan jalan perkawinan. “Kita bisa adopsi, kok!” tukasnya sambil tersenyum. Untuk meresmikan hubungan mereka ke jenjang pernikahan, walaupun pernikahan itu berlangsung di bawah tangan, bagi Kristanti hat ini juga hanyalah sebuah kesia-siaan.
“Setelah saya pikir-pikir, menikah itu hanya bikin repot. Yang pasti, aktivitas saya jadi serba terbatas karena harus melayani suami, ini dan itu. Pokoknya, saya ingin bebas,” tegas Kristanti. Ia sendiri mengaku merasa bingung dengan pendiriannya ini.
Di Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia, mungkin banyak wanita yang berpendirian sama seperti Kristanti. Mereka berpaling dari kodratnya sebagai seorang wanita ciptaan Tuhan yang ditakdirkan untuk hidup saling berpasangan.
Setelah sekian tahun menjalani kesendirian, atau bahkan ia memang pantas menyandang sebutan sebagai Wanita Dukana, kini Kristanti hidup dengan seorang anaknya hasil adopsi dari sebuah rumah sakit di Jakarta Selatan. Di luar kesibukannya bekerja, sehari-harinya ia habiskan bersama anaknya yang semata wayang ini. Memang, pada hari-hari tertentu ia harus menjumpai pacarnya untuk saling bertemu dan memadu kasih laiknya suami-isteri. Kenyataan semacam ini apakah termasuk aneh, atau barangkali nyeleneh?
Untuk kehidupan di kota besar seperti Jakarta hal seperti yang dilakoni Kristanti sudah biasa terjadi dan banyak wanita melakukannya. Apakah ini salah satu pengaruh budaya Barat yang kebablasan, ataukah ada sebab lainnya? terlalu panjang untuk mengurainya satu persatu.
Kristanti sendiri mengakui kalau apa yang kini dilakoninya memang sama sekali tidak disetujui oleh kedua orang tuanya. Bahkan, orang tuanya telah mencari berbagai cara untuk mengubah perilaku kehidupan anaknya yang mereka anggap aneh dan tidak normal ini. Kedua orang tuanya telah meminta bantuan orang pintar hingga psikolog. Tapi semuanya tidak ada yang mempan menembus keinginan hati Kristanti.
Menurut Kristanti, salah seorang paranormal yang pernah dimintai pertolongan oleh orang tuanya mengatakan kalau dirinya memang telah dikunci jodohnya oleh lelaki yang kini menjadi pacarnya. “Katanya, aku dibuat tidak bisa berpaling ke lelaki lain. Tidak hanya itu, aku juga dibikin untuk tidak banyak menuntut darinya,” cerita Kristanti yang mengaku antara percaya dan tidak dengan analisa metafisis tersebut.
Jika saja kasus magi yang menimpa Kristanti memang demikian adanya, dapatkan dipastikan ilmu orang yang membikin hal ini sangat tinggi dan termasuk luar biasa. Di dunia ini semuanya serba mungkin dan tak ada sesuatu yang mustahil.
Anehnya, ketika Kristanti diberitahu semua hal yang diperkirakan menimpa dirinya dengan apa yang dikatakan paranormal itu, ia malah marah sangat hebat. “Sampai saat ini saya sama sekali tidak percaya dengan hal-hal yang berbau mistik. Semua itu buat saya hanya takhyul!” tegas Kristanti.
Kristanti menyadari, hingga kini dengan cara diam-diam kedua orang tuanya masih mencari jalan agar putrinya terbebas dari kunci gaib perjodohan yang dilancarkan pasangannya tersebut. “Salah seorang paranormal dari Tulungagung yang pernah dimintai pertolongan mengatakan jika aku masih tinggal di Jakarta rasanya sulit untuk disembuhkan,” cerita Kristanti. Lalu, tegasnya, “Tapi siapa sudi meninggalkan Jakarta. Di sini hidupku dimulai dan berlangsung dengan indah.”
Karena kekuatan ilmu gaib yang tertanam di tubuh Kristanti telah mengakar pada jiwanya, sehingga dibutuhkan cukup waktu lama untuk mengeluarkannya dari alam pikiran wanita yang menjadi korban ilmu ini. Menurut hemat penulis, salah satu kehebatan ilmu tersebut, korbannya seperti tidak dipaksakan bahkan dengan sendirinya tidak ingin melakukan perkawinan. Mereka lebih asyik dengan cara berpacaran atau hanya sebatas hubungan di luar pernikahan. Semakin lama ilmu ini akan semakin mengakar pada pola pikir dan otak bawah sadar korbannya.
Kendati demikian, semuanya berpulang kepada niat dan keinginan masing-masing. Jika memang korbannya berniat dan berkeinginan untuk sembuh, maka kemungkinan besar dia akan terbebas dari kungkungan pengaruh gaib ilmu penawan jiwa bernama Kunci Gaib Perjodohan itu. Bagaimana dengan Kristanti? Sejauh ini ia sepertinya cukup enjoy dengan kenyataan hidup yang dilakoninya. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: dukunku.com
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)