Kisah Kyai Pamungkas: PENUNGGU POHON BERINGIN
Di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, ada sebuah pohon beringin raksasa yang masih dianggap penduduk sekitar sangat angker. Seringnya kejadian-kejadian ganjil atau penampakkan sosok-sosok mengerikan semakin menjadikan pohon ini menjadi amat sakral.
Menurut cerita dari mulut ke mulut, keberadaan makhluk-makhluk gaib itu benar adanya. Dan bukan hanya satu jenis makhluk gaib saja, melainkan banyak. Mulai dari kuntilanak, genderuwo, tuyul, dan sebagainya. Mulanya aku sama sekali tidak memercayai sebelum benar-benar kubuktikan dengan mata kepalaku sendiri. Lagi pula aku punya pendirian antara alam gaib dan alam manusia masing-masing memiliki batas.
Mungkin karena kesombonganku inilah, pada suatu malam, aku mengalami kejadian yang benar-benar ganjil hingga memaksaku untuk menepis segala keangkuhan.
Kisahnya berawal dari kebiasaanku. Hampir setiap malam selesai sholat Isya, aku keluar rumah hingga hampir tengah malam. Seperti biasanya, aku selalu melewati pohon beringin raksasa yang katanya angker tadi. Malam itu, setelah kumpul-kumpul ngobrol dan becanda, aku berniat pulang sekitar pukul 23.30. Karena kebetulan tidak ada satu orang teman pun yang pulang searah denganku, otomatis aku pulang sendirian. Sialnya, beberapa orang temanku malah menakut-nakutiku. “Awas lho, di pohon beringin persimpangan itu banyak hantunya!” Celoteh mereka. Tapi, seseram apapun kata-kata temanku itu, aku sama sekali tak merasa takut. Seperti biasanya, malam itu aku harus pulang dengan melewati pohon beringin raksasa. Lima puluh meter sebelum mencapai pohon beringin itu, karena diterpa sinar rembulan, maka, dari kejauhan bayang-bayang tegap pohon raksasa itu dapat jelas terlihat. Entah mengapa, kali ini aku merasa agak takut. Perlahan-lahan kurasakan tengkukku merinding. Beberapa langkah kemudian, sontak aku tersentak kaget. Tiba-tiba saja kudengar suara tanpa wujud menyapaku; “Rusman… Rusman…!” Suara itu seperti desiran angin yang begitu lembut tapi jelas terdengar.
Aku celingukan. Maksudnya mencari asal suara itu. Tapi tak kutemukan siapa-siapa. “Ah, ini pasti cuma perasaanku saja,” tepisku menghilangkan rasa takut.
Baru saja aku akan melanjutkan melangkah, tiba-tiba saja untuk kedua kalinya suara tanpa wujud yang memanggil namaku itu kembali terdengar. Aku celingukan lagi, tapi kembali tak kutemukan siapa-siapa.
Nyaliku semakin ciut. Namun, kuberanikan diri untuk berteriak menantang, “Hai siapa itu? Kalau berani keluar saja. Aku tidak takut!” Gema suaraku seperti memecah keheningan malam. Beberapa kali kulirik beringin raksasa itu dengan sudut mataku sambil tak urung dalam hati tanpa putus kulafazkan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang kuhapal.
Detik demi detik seolah berlomba dengan jantungku yang kian lama kian cepat. Tinggal beberapa meter lagi kulewati pohon itu, aku benar-benar terkejut. Bagaimana tidak! Ketika itu tiba-tiba kudengar suara keras seperti ada sesuatu yang jatuh dari atas pohon beringin.
Belum hilang kekagetanku, seketika pandanganku tertumpu pada satu pemandangan yang sangat ganjil. Di hadapanku berdiri sesosok makhluk tinggi besar melebihi tingginya pohon beringin angker itu. Badannya mulai dari bagian kepala sampai dengan kaki bertuliskan huruf-huruf Arab persis seperti laiknya kaligrafi. Huruf-huruf itu tersusun rapi sehingga membentuk tubuh manusia. Sepertinya tidak ada daging, kulit ataupun otot-otot yang tampak di bagian tubuhnya, melainkan kosong melompong kecuali susunan huruf-huruf Arab berwarna keemasan.
Mendadak saja tubuhku lemas. Ada keinginan kuat untuk lari, tapi rasanya kedua kakiku berat seperti terpasung. Berteriak pun percuma, sebab suaraku seakan hilang. Tenggorokanku mendadak kering. Beberapa saat aku hanya bisa memandang makhluk itu tanpa berkedip dan tidak bisa berbuat apa-apa. Kurasakan tiupan angin yang semakin kencang.
Seiring dengan semakin cepatnya dequp jantungku, kedua belah kakiku seakan tak mampu lagi menopang badanku. Dan tanpa kusadari, aku jatuh terduduk di tanah.
Aku tak tahu apa yang terjadi selanjuntya. Aku baru siuman ketika hari telah terang, itupun setelah disadarkan oleh beberapa orang yang kebetulan lewat di dekat pohon beringin tersebut.
Mereka menceritakan padaku, saat melewati jalan ini tanpa sengaja melihatku terlentang di atas akar-akar kokoh beringin raksasa.
Pengalaman ganjil ini sengaja kukisahkan kepada penulis, dengan harapan dapat mempertebal keimanan kita. Semoga bermanfaat! ©️KyaiPamungkas.

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: dukunku.com
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)