Kisah Kyai Pamungkas: KHASIAT PAKU EMAS
Hingga sekarang, paku emas masih diburu dan diyakini sebagai suatu azimat handal. Kepercayaan ini memang tumbuh kuat di kalangan pakar kebatinan, atau mereka yang menyukai dunia kebatinan itu sendiri.
Hal ini seperti terlihat di kalangan penduduk Desa Wotgali, Gamel, Sumur Siat, Trusmi, Kaliwulu, dan sekitarnya. Hampir semua warga di sana mempunyai paku emas. Pertanyaannya: Benarkah paku emas dapat menyimpan kekuatan mistis? Jawabannya bisa IYA dan bisa pula TIDAK. Semua tergantung dari kepercayaan dan keyakinan kita sendiri. Namun, dalam pandangan seorang sesepuh yang tak mau disebut identitasnya, paku emas adalah suatu kesakralan benda yang memunyai beragam macam sifat, terhitung dari masa perwatakan zaman, seperti halnya di zaman prawacarita. Di zaman itu, paku emas dibuat dan dibentuk oleh seorang dewa bernama Brahmana, sebagai lambang manusia yang mempunyai sifat luhur, bijak, serta jujur.
Disebutkan pula, di zaman Nabi Sulaiman AS, salah seorang yang hidup pada zaman itu, yakni Asif bin Barkhoya, membuat paku emas sebagai suatu lambang ketaatan tuannya (Nabi Sulaeman) yang selalu beribadah siang maupun malam.
Dikisahkan, pada masa kepemimpinan khalifah Harun Al-Rasyid, sang khalifah sangatlah suka dengan paku emas. Sebab menurutnya memunyai daya pesona tersendiri. Bahkan dari koleksi ratusan paku emasnya, kala itu, Al-Rasyid juga memesan pada para ahli hikmah, dengan suatu ruas serta rajah dari beberapa huruf sakral yang diambil dari kitab suci Al-Qur’an.
Dalam kitab Mamba’ul Usulul Hikmah, karangan imam besar bernama Al Hakim As Syahir Abil Abbas Ahmad bin Alil Buny, juga pada kitab Syumusul Anwar Wakunuzul Asror karangan Imam Ibnul Haj Masanil Al Magrobi, juga terdapat petunjuk al hikmah yang dihubungan dengan kekuatan paku emas.
Di masa kejayaan kerajaan Pajajaran, seorang raja sakti mandraguna bernama Prabu Siliwangi disebutkan sangat menyukai paku emas. Tak tanggung-tanggung, beliau sengaja mencari para pertapa maupun mpu sakti untuk membuatnya. Di antara pusaka Prabu Siliwangi yang tak tertandingi, adalah :
1. Keris Naga Runting terbuat dari bilahan paku emas yang ditempa sepipih mungkin dan dirajah dengan pahatan kepala serta ekor ular yang dimoncongkan paruhnya ke depan dengan luk 13.
2. Tembok Sewu terbuat dari 101 paku emas yang disusun seunik mungkin dan menyerupai kepala gajah. Azimat ini tercipta dari mpu sakti asal dari bukit Ciremai, bernama Sanghyang Amiluhur. Kedahsyatan azimat Tembok Sewu disebutkan mampu meleburkan 1000 orang hanya dalam hitungan detik. Konon, pada, masa perang Cirebon – Pajajaran, azimat ini dibumihanguskan oleh murid Sunan Gunung Jati bernama Nyai Mas Ayu Gandasari, yang dengan taktis berhasil merayu sang prabu. Dan disaat Prabu Siliwangi lengah, Nyai Mas Ayu Gandasari mencuri lalu menghancurkannya di hutan Kondo.
Sebagai suatu hidayah akan keberkahan alam dari Sang Pencipta semesta, para wali pun pernah menciptakan paku emas. Para murid sang wali mendesign benda ini sebagai tolok ukur akan senjata musuh Allah yang sukar tertandingi. Bahkan, kala itu, beberapa golongan bangsa jin sangat iri akan semangat juang para murid wali yang terus mendesign bongkahan emas menjadi senjata sakti. Golongan bangsa jin pun akhirnya mufakat untuk bersama-sama bertapa, memohon kepada sang Khaliq, agar mereka bisa diterim mengabdi pada manusia alim di muka bumi ini juga bisa membantu dalam keperluan apapun terutama dalam syiar Islam.
Allah pun mengabulkan doa bangsa jin dan merubahnya menjadi bentuk kepongpong kecil berususkan paku emas di dalamnya. Kepongpong tersebut akhirnya menjadi suatu senjata sakti mandraguna, yang sekarang terkenal dengan sebutan BEDOR atau BESI KUNING.
Baru pada 1611 M, seorang waliyullah Ahlul hikmah asal Hutan Jati, Benda, bernama Ki Buyut Muhdor membuat ratusan paku emas, sebagai rasa prihatin dirinya atas kelalaian masyarakat yang tak mau bersedekah serta mengeluarkan zakat. Dengan jalan membuat paku emas, akhirnya Ki Buyut Muhdor menyerukan pada seluruh masyarakat bahwa, “siapapun yang ingin kaya dan banyak harta, belilah paku emasku ini.”
Dengan sangat antusiasnya masyarakat pun berjubel untuk membeli paku emas buatan Ki Buyut Muhdor. Sebagai pemberitahuan akan tata cara penggunaan paku emas, Ki Buyut Muhdor mengingatkan bahwa dalam satu tahun, emas itu harus disedekahkan kepada fakir miskin sebagai balas budi kepada Sang Kholig atas keberkahan serta berlimpah ruahnya rizki yang telah diberikan. Akhirnya masyarakat pun mematatuhi titah beliau.
Penulis pernah memeroleh petunjuk pembuatan paku emas yang dapat menyimpan kekuatan gaib di dalamnya. Tata caranya sebagai berikut:
Siapkan 5 gram emas 24 karat, leburkan emas tersebut pada seorang pande emas pembuat gelang atau cincin. Bikinlah emas itu sebuah paku runcing. Biasanya paku emas tersebut diritualkan bersama-sama, yang nantinya si pemakai diharuskan puasa satu hari sebagai tebusannya. Tapi, ada juga yang langsung diwakilkan. Sementara, khasiatnya pun berbeda-beda.
Demikianlah hasil penelusuran penulis akan paku emas. Semoga dengan kajian yang kami berikan dapat membawa suatu berkah bagi para pembaca sekalian. Aamiin. ©️KyaiPamungkas.

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: dukunku.com
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)