Kisah Kyai Pamungkas: TERHIPNOTIS PATUNG RORO JONGGRANG
SEBAGAI mahasiswa perantauan, sudah barang tentu, sesekali, Firman mendatangi berbagai obyek wisata yang tersebar di seantero Yogyakarta. Dan sekali ini, entah kenapa, dia amat ingin mendatangi kompleks candi Prambanan…
Ya… agaknya dia tertarik dengan legenda Rara Jonggrang, putri Prabu Baka yang berwajah cantik yang dikutuk oleh Bandung Bondowoso hingga menjadi patung.
“Saya ingin lihat bagaimana wajah Rara Joggrang. Mudah-mudahan bisa ketemu rohnya dan bisa dijadikan sebagai pacar gelap,” demikian celetuk Firman di rumah kost ketika mereka hendak berangkat.
“Hus ngawur! Hati-hati, kamu bisa kuwalat nanti!” Sergah Donny.
Firman hanya tersenyum kecut. Bahkan dengan santai dia pun bertanya kepada Donny, “Hai… Don, cantik mana wajah dan tubuh Rara Jonggrang jika dibandingkan dengan Dian Sastro, Revalina S Temat, Naysila Mirdad, Marshanda atau Donna Agnesia?”
Donny hanya diam. Sekilas, di wajahnya menyemburat rasa tak senang dengan komentar Firman. Waktu itu, Mitha, pacar Firman sebenarnya ingin ikut. Tapi, karena ada kepercayaan bagi tiap insan yang sedang menjalin hubungan akan putus sekembalinya dari Candi Prambanan, maka, Mitha pun mengurungkan niatnya.
Setelah mengunci pintu kamar masing-masing, keduanya pun berangkat dengan menumpang angkutan umum yang menuju ke Prambanan.
Dan menjelang siang, keduanya Sudah tiba di Candi Prambanan. Untung hari Itu agak mendung, hingga panas tak begitu terasa menyengat. Firman dan Donny pun melangkahkan kaki menyusuri kompleks percandian yang luas itu hingga tiba di bilik candi dimana di dalamnya terdapat patung Dewa Syiwa.
Dan tak jauh dari situ, terdapat sebuah patung permaisuri Dewa Syiwa, Dewi Durga. Tapi banyak yang percaya jika patung itu adalah patung Rara Jonggrang, puteri yang cantik jelita yang dikutuk jadi patung oleh Bandung Bandawasa.
Keduanya dengan asyik terus mengamati patung Rara Jonggrang. Hanya Firman yang memandang patung itu dengan serius, bahkan, sesekali bibirnya tampak bergerak-gerak seolah sedang berkata-kata. Sementara Donny terus melangkah untuk melihat berbagai relief yang ada di kompleks percandian.
Firman benar-benar terpesona dengan kecantikan dan keanggunan sang patung. Dalam hayalnya, yang berdiri di depannya adalah sosok wanita cantik, bertubuh sintal dan bibirnya selalu mengeluarkan senyum yang teramat menawan. Sontak, Firman menjadi terkesima ketika dia melihat dengan jelas, betapa tangan wanita cantik itu melambai sebagai tanda memintanya untuk mendekat. Jiwa Firman pun tercerabut. Tanpa sadar, kakinya melangkah kian mendekat, dan selanjutnya, dia memeluk dan mencumbu wanita yang memanggilnya itu. Dan entah berapa lama Firman terhanyut dalam buaian halusinasinya.
Yang jelas… Donny tersadar manakala mendengar cemooh dan tawa tertahan dari pengunjung lain yang melihat ulah Firman, sahabatnya.
Dengan serta merta, Donny langsung menarik tangan dan tubuh Firman yang tengah asyik memeluk patung Rara Jonggrang. Tapi apa daya, Firman seolah tak memerdulikannya. Walau beberapa kali diulang, tetapi Donny tak pernah berhasil merenggut tubuh Firman dari patung itu.
“Gila kamu… bikin malu saja!” Bentak Donny dengan keras.
Firman tetap tak perduli. Bahkan tangannya semakin ketat memeluk tubuh patung Rara Jonggrang. Baru, setelah dibantu oleh beberapa petugas keamanan, Firman berhasil dibawa menjauh dari patung Rara Jonggrang dan kemudian didudukan pada salah satu bangku taman yang banyak terdapat di sana.
Pandangan Firman tampak menerawang jauh entah kemana. Dan dengan perasaan malu yang teramat sangat, Lonny segera Membawa Firman kembali ke rumah kost dengan menggunakan taksi. Dan setibanya di rumah kost, keadaan Firman tetap belum berubah. Dia bahkan tidak kenal dengan teman-temannya, dan dari mulutnya, sesekali terlontar kata-kata dalam bahasa Jawa yang halus.
“Roro Jonggrang… oh… Roro Jonggrang…” demikian ucapnya dan dilanjutkan dengan lantunan kidung kuno Asmaradhana yang merupakan kidung bagi orang-orang yang sedang kasmaran.
Mitha pun datang. Tatapi, Firman sama sekali tidak mengenalinya. Bahkan, jika tidak diikat di pembaringan, Firman akan keluar dan kembali ke candi Prambanan guna menemui Rara Jonggrang.
Di tengah-tengah kekacauan itu, untung ada yang berinisitif memanggil Kyai Abdullah, seorang sesepuh di kampung itu yang memang sudah terkenal memiliki kemampuan gaib. Setelah melafadzkan beberapa ayat-ayat suci dan meniupkan pada gelas yang berisi air putih, serta memercikkan ke mukanya, Firman pun langsung tenang. Dan tak berapa lama kemudian, Firman pun mulai mengenali teman-temannya. “Eh… ada apa. Kok semuanya pada kumpul di sini?” Tanyanya sambil menggeliat dan duduk di pembaringan. Donny hanya bisa tersenyum kecut.
Sebelum pulang, Kyai Abdullah pun berpesan, “Lain kali hati-hati kalau bicara. Mungkin sebelum berangkat nak Firman bilang pingin ketemu dengan rohnya Rara Jonggrang. Nah… yang datang bukannya roh Rara Jonggrang, melainkan jin usil yang menghuni patung kuno itu.” Ujarnya.
“Mulai sekarang, hati-hatilah kalau bicara. Dan jangan lupa untuk selalu mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa,” pesan Kyai Abdullah sambil mohon diri.
Dari cerita yang berhasil diendus oleh penulis, ternyata, peristiwa yang menimpa Firman bukan hanya sekali terjadi. Bahkan, pada masa penjajahan Belanda, ada seorang serdadu yang jadi gila karena jatuh cinta kepada patung Rara Jonggrang. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: dukunku.com
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)