Panggonan Wingit: GOA PETRUK, KEBUMEN
Dalam Goa Petruk sering ditemui orang-orang yang tengah bermunajat. Mereka terlihat khusuk tanpa suara. Hanya hatinya yang bergemuruh, tak henti meminta barokah kepada Allah SWT diiringi laku spiritual lainnya…
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, cukup dikenal masyarakat Indonesia yang senang melakukan travelling. Pasalnya, kabupaten yang pernah dipimpin Hj. Rustriningsih, yang juga mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah periode lalu, memiliki banyak tempat wisata menarik untuk dikunjungi seperti Goa Jatijajar, Pantai Logending, Goa Petruk, dan Waduk Sempor.
Namun di balik semua itu, ada beberapa obyek wisata goa menjadi jujugan grangorang yang sedang berburu barokah dari Aliah SWT dengan mencoba melaksanakan lelaku tapa atau bermunajat hingga beberapa hari lamanya. Di dalam Goa yang tentunya sangat gelap ini, mereka hanya diterangi lampu minyak atau lilin.
Menurut Bahrudin pemandu wisata Goa Petruk, bagi mereka yang sedang bermunajat kepada Allah bisa melangsungkan lelaku prihatinnya hingga beberapa hari lamanya. Tapi tidak sedikit yang hanya melakukannya dalam satu malam saja.
Dari sekian banyaknya goa di wilayah Kabupaten Kebumen, yang lebih ramai dikunjungi para pengalap barokah adalah Goa Petruk dan Goa Jatijajar. Kalau di Goa Petruk ini mereka melakukannya lebih sering di bagian dalam goa. Tapi ada juga yang melaksanakan lelaku prihatinnya di DiDir Goa Petruk. Saya juga sering mengingatkan wisatawan yang hanya bertujuan untuk rekreasi, untuk tidak mengganggu mereka yang sedang lelaku prihatin,” jelas Bahrudin, di kantornya.
Goa Petruk yang masuk wilayah Dukuh Mandayana, Desa Renggo, Kecamatan Ayah memiliki luas 7.240 meter persegi. Panjang dari Goa Petruk ini sekitar dua kilometer. Disebut Goa Petruk dikarenakan di dalam Goa Petruk ada batu yang bentuknya hampir menyerupai hidung tokoh pewayangan tersebut.
Untuk bisa mencapai ujung goa yang biasa dipergunakan sebagai tempat ritual, diperlukan waktu perjalanan sekitar 2,5 jam. Mulut goa memang cukup lebar dan tinggi. Ketinggian gerbang Goa Petruk mencapai 25 meter, sedangkan lebarnya sekitar 20 meter.
Meskipun mulut goa cukup lebar dan tinggi,namun semakin ke dalam semakin mengecil. Tapi ada sebagian ruang goa yang lebar dan tinggi.
Masih dikatakan Bahrudin, semakin kedalam memang ruang goa ini semakin pengap karena oksigennya semakin menipis dengan tidak adanya celah-celah goa yang bisa dimasuki udara dari luar. Selain itu, banyaknya binatang kelelawar, kalajengking, bulus dan beberapa binatang kecil yang berseliweran, sehingga diperlukan ekstrak kehati-hatian.
“Tapi hingga sekarang ini belum pernah ada wisatawan umum maupun orang yang sedang lelaku tirakan yang menjadi korban digigit hewan. Demi keamanan dan kenyamanan mereka selain kami lengkapi dengan petromak sebagai penerang jalan selama menelusuri goa yang dipandu petugas wisata, juga kami persilahkan untuk menyewa sepatu karet yang sudah dipersiapkan agar tidak digigit binatang kecil yang sering melintas tanpa kita ketahui,” ujar pria kelahiran 63 tahun lalu.
Sedangkan bagi mereka yang hendak lelaku ritual, ujarnya meneruskan, biasanya sudah memahami kondisi di dalam goa. Sehingga mereka terlebih dulu melakukan persiapan lebih komplit, dengan membawa sepatu boot karet dan alat penerangan sendiri.
Masih dikatakan Bahrudin, Goa Petruk yang memiliki keindahan goa alami dengan banyaknya stalagmit (batu kapur yang tumbuh dari tanah di dalam goa yang menjulang ke atas goa) dan stalagtit (batu kapur yang tumbuh dari bagian atas goa ke bawah) yang menghiasi sepanjang lorong goa, pernah disinggahi untuk bermunajat kepada Allah SWT oleh orang-orang yang sekarang ini sudah mendapatkan kesuksesan dengan apa yang menjadi tujuan dan maksud mereka.
“Diantaranya, almarhum Presiden RI ir Soekarno, almarhum Presiden RI II, Jenderal Besar TNI Soeharto, serta Guntur Soekarno Putra. Sementara itu, musisi Iwan Fals serta Ozzy Syahputra pada tahun 2006 pernah datang untuk berdoa di Goa Petruk ini,” aku pria yang sudah mengabdikan diri sebagai pemandu wisata selama 32 tahun.
Batu Pertanda
Goa Petruk yang menurut data pemerintah setempat sudah diakui sebagai goa terbesar dan terbaik se Asia Tenggara ini mulai ditemukan pada tahun 1975. Sedangkan dimanfaatkan sebagai obyek wisata umum sejak 29 Desember 1983.
Sementara itu, Bahrudin menerangkan, kalau yang mbahurekso atau sebagai penghuni goa ini terdapat tiga sosok kasepuhan gaib yakni Eyang Singobronto, Eyang Joyobronto dan Eyang Singayudha.
“Ada satu lagi yaitu Eyang Simolodro yang merupakan seorang patih dari Kerajaan Majapahit, menempati goa Palangbata yang posisi goanya mendekati posisi ujung dari Goa Petruk ini. Sebenarnya goa ini berujung di laut Selatan, tapi yang bisa dijangkau oleh pengunjung dan sebagai sebuah larangan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Kebumen hanya berjarak sepanjang dua kilometer saja. Karena selepas itu, kondisi goa cukup membahayakan atau tidak aman,” terang Bahrudin yang rumahnya tidak jauh dari obyek wisata Goa Petruk.
Di sepanjang Goa Petruk ini ada beberapa tempat yang bisa untuk lelaku ritual seperti di Sendang Wulung, Sendang Pamajika, Sendang Mangunsarono, Sendang Katak dan Sendang Drajat. Dari sekian banyak sendang yang ada di dalam goa Petruk ini, diyakin bisa untuk ritual dengan berbagai tujuan yang dimaksud.
Diterangkan Bahrudin, untuk mengawali ritual maka diwajibkan untuk membersihkan diri terlebih dulu dari ujung rambut hingga ke ujung kaki di Sendang Pamajika. Setelah itu dilanjutkan menuju Goa Palangbata bagi mereka yang hendak mengejar kepangkatan, jabatan atau orang yang hendak mencalonkan diri sebagai anggota legislatif maupun pimpinan daerah.
“Sedangkan bagi mereka yang menginginkan usaha atau bisnisnya mengalami keberkahan dengan meraih sukses maka dipersilahkan untuk lelaku ritual di salah satu sendang yang sudah saya sebutkan tadi,” jelas Bahrudin.
Masih kata dia, sebenarnya ada juru kunci yang selalu memimpin ritual di dalam goa Petruk ini. Namanya Sukardi. Tapi sayangnya, saat itu Sukardi sedang tidak berada di tempat. “Pak Sukardi sedang di Jakarta, nengokin cucunya. Jadi kalau akan pisowanan di dalam goa ini akan dipandu oleh juru kunci. Kalau saya cukup sebagai pemandu wisata saja, Mas. Meski saya juga bisa gan memanami tata cara ritualnya,” ujarnya.
Dijelaskan Bahrudin, semua hari dan pasaran untuk bermunajat di dalam Goa Petruk adalah baik adanya. Hanya saja kebanyakan orang melaksanakan ritual ngalap barokah pada malam Selasa Kliwon atau malam Jum’at Kliwon.
Namun, alangkah baiknya kalau sebelum dimulai prosesi ritual, pihak ‘tamu’ itu melaksanakan puasa mutih selama tiga hari sebelumnya. Puasa bisa dilakukan selayaknya puasa Ramadhan. Tapi kalau mampu melaksanakan yang lebih berat dan lebih baik lagi, adalah melaksanakan puasa ngebleng selama 3 hari.
Uborampe yang harus dipersiapkan, menurut Bahrudin, terdiri dari kembang telon, kemenyan atau dupa, dua buah kembang kantil, rokok kretek Gudang Garam merah lengkap dengan korek api batangan (bukan korek api gas), serta degan kelapa ijo siap saji.
“Ritual akan dimulai agak sorean yaitu pukul 19.30 hingga selesai jam 00.00 wib. Namun bagi mereka yang menginginkan untuk berdzikir sampai pagi menjelang subuh, diperbolehkan. Tapi juru kunci biasanya menanyakan terlebih dulu kalau mau sampai pagi maka akan ditinggal seorang diri dan juru kunci pulang kerumah. Tapi kalau dirasa cukup dengan zikir yang dipimpin juru kunci maka ritual disudahi tepat jam 00.00 itu tadi,” katanya.
Biasanya, lanjut pria yang mengaku sering pisowanan kepada yang mbahurekso di Goa Petruk, akan ada petunjuk nyata dengan kedatangan sosok kasepuhan berbadan besar dan tingginya hampir menyamai pohon kelapa, dengan berpakaian beskap warna hitam dan memakai ikat wulung di kepalanya. Suaranya besar menggetarkan sukma. Sosok itu merupakan salah satu dari ke empat eyang yang mbaurekso Goa Petruk (Eyang Singobronto, Eyang Joyobronto, Eyang Simolodro, dan Eyang Singayudha).
“Tidak akan sama mengenai petunjuk yang akan didapat, meski yang lelaku ritual lebih dari satu orang. Dan tidak akan semua orang bisa ditemui langsung oleh para kasepuhan itu. Itu semua tergantung dari niat tulus serta kekhusyukkan orang yang sedang berdoa,” tandasnya.
Ada yang unik jika lelaku ritual di dalam Goa Petruk ini. Menurut Bahrudin, jika direstui untuk bisa lelaku ritual di tempat ini, akan ada pertanda nyata ketika sedang berjalan menyusuri lorong goa. Apabila ada lemparan batu dari arah belakang si tamu yang berniat telaku prihatin ketika sedang berjalan, maka ritual malam itu bisa dilanjutkan.
Tapi kalau ada lemparan batu yang arahnya dari depan dengan mengenai tubuh bagian depan, alangkah baiknya ritual malam itu ditunda untuk dikoreksi lagi dari niatan hati yang mungkin terganjal karena tidak ada ketulusan.
“Karena ritual di Goa Petruk ini memang dikhususkan bagi mereka yang berniat ngalap berkah untuk tujuan mulia, bukan yang menyimpang seperti mencari pesugihan atau berburu judi togel. Ritual di Goa Petruk ini memang tidak ada pesan gaib yang mengharuskan untuk caosan sesaji pada hari-hari tertentu dirumah mereka masing-masing, tapi kalau mau ikutan di saat sedekah bumi berlangsung di bulan Sura di Goa Petruk ini, tidak dilarang,” jelas Bahrudin.
Selain itu, katanya menambahkan, ada pantangan yang harus dipatuhi kalau tidak ingin sial ketika di dalam goa Petruk ini. Seperti, tidak boleh berbicara atau tertawa keras, apalagi sampai terbahak-bahak, tidak boleh menyombongkan diri meski itu hanya di dalam batin saja, dan tidak boleh merusak alam serta tidak boleh mengambil apapun yang ada di dalam goa.
Hal ini dibuktikan dengan adanya salah satu pengunjung wisata yang mencoba sedikit mematahkan Stalagtit untuk dibawanya pulang. Ketika masih di dalam goa memang tidak terjadi apapun. Tapi ketika mereka keluar dari goa dan hendak pulang, saat itu masih di halaman parkir di dekat mobilnya, orang itu langsung kesurupan.
“Masih bisa dikatakan beruntung karena saya waktu itu masih berada di kantor UPT Goa Petrukini. Sehingga ketika saya mencoba mengajak berkomunikasi secara gaib, terungkaplah kesalahan fatal yang dilakukan orang ini yakni mencuri batu Stalagtit. Meski ! tidak besar ukuran batu itu, tapi tetap saja tidak boleh diambil atau dipatahkan. Kemudian saya sadarkan dari kesurupannya,” ujarnya menyudahi. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: dukunku.com
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)